Ini Alasan , Mengapa 2019 adalah Tahunnya Linux Desktop

Cold News - Mungkin ini masih terlalu dini karena bulan Mei ini tahun 2019 belum berjalan setengahnya. Akan tetapi ada beberapa indikasi yang menunjukkan melejitnya popularitas Linux secara umum dan Linux di desktop dari beberapa pengumuman penting para raksasa Silicon Valley terkait Linux. Apa saja argumen yang menunjukkan bahwa 2019 adalah tahunnya Linux?
Melansir Winpoin, Distro Linux tradisional mungkin tidak memiliki jumlah pengguna yang memukau jika dibandingkan dengan OS mainstream dunia: Windows. Akan tetapi Linux akan menjadi sangat penting bagi WindowsBukan hanya berfungsi sebagai salah satu ‘landasan’ untuk Windows, namun kernel ini juga akan mendapatkan update melalui Windows Update seperti juga normalnya OS tersebut. 
Kernel Linux ini akan digunakan untuk mendukung Windows Subsystem for Linux 2 (WSL 2) dan memungkinkan pengguna menjalankan lebih banyak aplikasi Linux di Windows 10. Meskipun terlihat unik, sebenarnya sejak lama Microsoft memanfaatkan Linux sebagai salah satu pondasi Azure, produk cloud andalan Microsoft.
Chrome OS memang sejak awal berbasis Linux. Secara spesifik, OS ini memiliki basis Gentoo Linux. Meskipun demikian, pengguna tidak dapat serta merta menjalankan aplikasi Linux di laptop produk Google ini. 
Pengguna harus memanfaatkan solusi pihak ketiga seperti Crouton. Namun pada acara Google I/O 2019 kemarin, Google mengumumkan bahwa semua Chromebook mendatang yang akan diproduksi Google akan memiliki dukungan untuk mengakses semua aplikasi Linux secara default. 
Tentu saja hal ini sangat menyenangkan bagi para pengguna Chromebook. Dengan kompatibelnya Chromebook dengan aplikasi Linux, ini juga membuka peluang bahwa Android di masa mendatang mungkin juga akan dapat mengakses Linuxsecara default. Hal ini juga diangankan oleh pencipta Linux, Linus Torvald pada Desember 2018 yang lalu. 

Sumber : Akurat.co

Komentar