The Blues (Harus) Bersabar dengan Kerja Maurizio Sarri

Cold News - Angin segar tiba di Stadion Stamford Bridge seiring hadirnya pelatih anyar Maurizio Sarri pada jendela transfer musim panas tahun kemarin. Meneruskan estafet kepelatihan Antonio Conte, Sarri diharapkan bisa membawa Chelsea naik ke zona Liga Champions Eropa.
Pada musim 2017-2018, Chelsea harus finish di posisi kelima kompetisi Liga Primer Inggris dengan koleksi 70 poin. Hasil ini membuat tim beralias The Blues itu mau tak mau harus pentas di Liga Europa, kejuaraan yang berada satu tingkat di bawah ajang bergengsi Liga Champions.
Tak naik di pentas tertinggi Eropa membuat Conte yang sukses mengantar Chelsea menjuarai Liga Primer Inggris di musim 2016-2017 dan Piala FA di musim 2017-2018 harus angkat kaki. Ia digantikan oleh Sarri yang dipinang dari Napoli karena dianggap sukses di Italia.
Hadir di Inggris, Sarri langsung membuat awal yang cerah bersama The Blues. Setelah kalah pada laga resmi perdananya melawan Manchester City di partai final Community Shield, Sarri melaju dengan menorehkan 18 laga tanpa kekalahan di semua kompetisi yang diikuti oleh Chelsea.
Kendati demikian, angin kekalahan itu kemudian datang dan membuat kritik pedas dari suporter Chelsea terlontar ke hadapannya. Kritik berikutnya datang ketika Sarri memutuskan memainkan N'Golo Kante di luar posisi yang seharusnya demi mengakomodasi Jorginho.


”Saya pikir kritik yang dilontarkan ke Sarri tidak adil. Dia memiliki awal yang baik di musim ini,” kata mantan penyerang Chelsea di era 2000 sampai 2004, Jimmy Floyd Hasselbaink, bernada membela Sarri.
Jika melihat rekam jejak karirnya, Sarri memang masih nirgelar, tapi prestasinya membawa Napoli pada musim 2017-2018 naik ke peringkat kedua klasemen Seri A dan secara otomatis masuk ke Liga Champions, dianggap bisa menjadi jaminan membawa Chelsea ke luar dari problem.
Harapan dan tugas berat dipikul oleh manajer berusia lebih dari setengah abad itu di kursi kepelatihan The Blues. Untuk memuluskan tugasnya, Sarri memboyong mantan anak asuhnya di Napoli, Jorginho. Namun, Inggris bukan di Italia. Kini lima kekalahan sudah ditelannya.
Dari 25 laga yang sudah dilakoni, Chelsea hanya bertengger di peringkat keempat tabel klasemen sementara dengan 50 poin. Tertinggal jauh dari pesaing-pesaing seperti Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur. Namun, butuh kesabaran untuk melihat pembuktian Sarri.
”Anda perlu memberinya (Sarri) waktu. Itu hanya enam atau tujuh bulan di melatih. Jadi, anda perlu memberinya waktu dan anda perlu memberinya kepercayaan,” ujar Hasselbaink.
Tapi kesabaran yang sejauh mana yang dimaksud oleh Hasselbaink? Tertinggal 12 angka dari The Citizen - julukan Manchester City - jelas bukan perkara mudah. Tersisa dua belas laga di pentas liga, angka itu agak mustahil untuk dikejar, kecuali tetap ingin berada di empat besar untuk mengamankan satu jatah tiket Liga Champions musim berikutnya.
Untuk bisa menjamin kursi pelatih yang ia duduki sekarang, Sarri harus mendorong kombatannya untuk menjadi kampiun trofi Liga Eropa. Namun, ini juga tak mudah karena Arsenal, Inter Milan, Napoli, Valencia, dan Villareal masih punya kans yang juga cukup besar.
Meski kemungkinan masih nirtrofi di musim ini, sebagian pandit mungkin harus menjura dengan eksperimen yang dilakukan oleh Sarri terhadap Kante dan Jorginho. Peran itu mendapat kritik, tapi pembuktian Kante dan Jorginho di atas lapangan bisa menyingkirkan semua kritik itu.
”Dia menempatkan Kante pada posisi yang berbeda karena dia melihat posisi itu dengan cara yang berbeda dan di situlah kritik dimulai. Apa pun yang anda katakan, Kante adalah gelandang bertahan terbaik dalam memenangi bola,” kata Hasselbaink.


Hadir bersama Jorginho plus sekarang menghadirkan Gonzalo Higuain, yang keduanya pernah bekerja sama dengan Sarri di Napoli, maka bisa diprediksi bahwa Sarri sedang berusaha melakukan pendekatan yang sama ketika ia menukangi Gli Azzurri - julukan Napoli.
Dengan hadirnya Higuain - yang membuktikan diri dengan dua gol di laga terakhir melawan Huddersfield - Sarri sepertinya tengah berusaha membangun sebuah pendekatan untuk mengantar Chelsea keluar dari situasi sulit. ”Karena itulah dia yakin pada akhirnya mendapat gelar dan trofi,” bela Hasselbaink.
Setelah kekalahan empat gol tanpa balas melawan AFC Bournemouth dan kemudian kemenangan dengan margin gol yang besar saat menjamu Huddersfield, mungkin pendukung Chelsea harus sepakat dengan Hasselbaink. Harus bersabar dan harus percaya kepada kerja Sarri.
Pendukung The Blues harus memberikan kepercayaan pasca hasil melawan Manchester City pada Minggu malan ini di Stadion Etihad. Apa pun hasilnya, kepercayaan pantas didapat Sarri. Dan, mungkin pendekatan barunya dengan Higuain di lini depan semakin banyak memproduksi gol.[]

Sumber : Akurat.co

Komentar