Masyarakat Rentan Terkena Serangan Siber Berbentuk Malware

Cold News - Serangan siber saat ini bisa menyerang kapan dan di mana saja dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam bentuk Malicious Software (Malware), yang seringkali menginfeksi ponsel dan berpotensi melakukan pencurian data.
Praktisi Keamanan Siber, Yohanes Syailendra menjelaskan, malware bisa masuk melalui ponsel ketika masyarakat mengunduh suatu aplikasi sembarangan di perangkatnya.
Namun sebagian besar masyarakat tidak aware dan belum mengetahui apakah aplikasi yang diunduhnya sudah disisipkan malware atau belum. Hal tersebut karena memang belum ada cara praktis mendeteksi adanya serangan tersebut.
"Aplikasi yang biasanya sudah di-embeddengan malware, setelah itu dienkripsi," ujar Yohanes, Sabtu (9/2) dalam talkshow Darurat Ancaman Siber di Jakarta.
Yohannes mengatakan, terdapat dua cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi serangan siber dalam bentuk malware di perangkatnya.
Pertama masyarakat dapat menggunakan platform Malware Analysis, di mana masyarakat yang ingin mengetahui apakah aplikasinya mengandung malware bisa mengunggah resource file aplikasinya, baik bentuk APK atau IPSW ke dalam platform tersebut.
“Itu ada beberapa tipe, ada yang berbayar ada yang gratis. Di website-nya Honeynet Project juga bisa, cuma saat ini belum untuk publik, baru khusus member dari Honeynet Project," kata Yohanes.
Setelah diunggah, Malware Analysis akan otomatis mendeteksi apakah aplikasi berpotensi memiliki malware atau tidak.
“Jika memang ternyata mengandung malware, ya paling gampangnya ga usah di-download,” ujar yohanes.
Lebih lanjut praktisi keamanan tersebut menjelaskan, cara kedua yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi malware ialah dengan memasang antivirus di perangkatnya.
Yohannes mengklaim antivirus yang tersedia saat ini sudah mampu mendeteksi malwareyang banyak tersebar di internet.
"Masalahnya sekarang adalah, ada malware yang dibuat custom atau khusus untuk targeted attack. Nah itu kadang gak bisa ditemuin oleh antivirus," ungkapnya.[]

Sumber : Akurat.co

Komentar